Peran Dinas Perhubungan Dalam Meningkatkan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bengkulu merupakan kota terbesar kedua di pantai barat pulau sumatera dengan 9 kabupaten, menjadikannya persimpangan lalulintas baik laut maupun lalu lintas udara. Provinsi Bengkulu, Provinsi yang besar terdiri dari 1,8 juta jiwa. Terdiri dari beragam suku, budaya,  bahasa, dan tradisi yang tersebar di 9 kabupaten, di lembah, pegunungan, kepulauan, pantai, pedesaan dan perkotaan. Potensi dan tantangan yang begitu besar hanya dapat disatukan melalui transportasi. Senafas dengan nawa cita, menghadirkan Provinsi Bengkulu yang berdaya saing tinggi dan memberikan kenyamanan transportasi kepada seluruh masyarakat, serta membangun dari pinggiran dengan memperkuat dari daerah- daerah, maka dinas perhubungan provinsi bengkulu hadir untuk mewujudkan transportasi yang menyatukan bangsa dan berkomitmen untuk menjawab tantangan serta harapan ibu pertiwi.

Baca juga : Wisata Alam Fenomenal dinLebong Provinsi Bengkulu

Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dengan Visi Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan perhubungan yang handal, untuk menunjang pembangunan Bengkulu yang maju sejahtera, bermartabat dan berdaya saing tinggi. Dan Misi Meningkatkan keamanan dan keselamatan transportasi, Meningkatkan kualitas pelayanan dan SDM perhubungan serta Meningkatkan prasarana dan fasilitas perhubungan.

1. Pengujian kendaraan bermotor atau uji KIR

Dalam upaya meningkatkan keamanan dan keselamatan transportasi darat dengan melakukan Pengujian kendaraan bermotor atau uji KIR, yang dilakukan secara berkala yagni 6 bulan sekali. Kendaraan yang diwajibkan untuk menjalani uji KIR adalah kendaraan umum dan kendaraan barang. Uji coba ini berada dibawah otoritas Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, untuk memeriksa kondisi kelayakan kendaraan dalam waktu yang cepat dengan biaya yang murah,

Harapan masyarakat  provinsi Bengkulu untuk memiliki moda transportasi yang cepat, murah dan nyaman melalui Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu untuk melayani masyarakat Bengkulu dari pusat kota hingga ke kabupaten lain secara berkesinambungan juga sebagai sarana Penunjang Visit Wonderful Bengkulu 2020 yang difokuskan pada Rute yang melewati kawasan wisata Provinsi Bengkulu telah hadir Bus Rapid Transit (BRT) Trans Raffkesia Bengkulu koridor I, dengan Rute dimulai dari terminal Betungan –Simpang  Kandis –Simpang Lapangan Golf – Jalan Jenggalu –Jalan Pariwisata Pantai Panjang –Kawasan Sport Center –Pasar Bengkulu –Benteng Malborough –Sungai Hitam –Pasar Pedati, Pulang Pergi (PP).

2. Pembangunan Jalur kereta api

Rencana Pembangunan Jalur kereta api dari Kota Bengkulu menuju Kota Padang, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu yang berbatasan dengan Sumatera Selatan Dan Tentunya akan terkoneksi ke tiga provinsi, yaitu provinsi sumatera selatan, Lampung dan Jambi sebagai wujud layanan transportasi yang nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan, dan secara terpadu.

3. Transportasi udara

Transportasi udara, selain memudahkan menjangkau tujuan dalam waktu yang relatif singkat/ Transportasi juga menjadi harapan untuk mendongkrak perekonomian Bengkulu. Karena Provinsi Bengkulu mempunyai potensi pariwisata yang menjanjikan. Bandar udara Fatmawati  hadir  untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara anda dengan konektivitas udara Profesional yang bertempat di Jalan Raya Padang Kemiling Slebar atau 14 km dari pusat Kota. Memiliki panjang landas pacu 2.470 m x 150 m dengan permukaan aspal merupakan bandar udara kelas I yang dikelola oleh Unit Pelayanan Terpadu Direktorat Jendral Perhubungan Udara. Dengan fasilitas  VIP, CIP Lounge, tempat makan, toko oleh –oleh, dan toilet. Saat ini, penerbangan bandara Fatmawati Bengkulu telah mencapai 29 Flight dalam satu hari. Dengan Rute Penerbangan diantaranya Bengkulu – Jakarta. Bengkulu – Lampung. Bengkulu – Batam. Bengkulu – Palembang. Bengkulu – Padang. Bengkulu - Muko-muko.

4. Transportasi laut

Provinsi Bengkulu memiliki panjang pantai 17,6 Km2 dan luas perairan laut 12.672 m dengan jumlah 10 Pulau. Menjadikan Provinsi Bengkulu sangat berpotensi dalam pengembangan sektor maritim dan pariwisata maritim. Dalam upaya mewujudkan Provinsi Bengkulu sebagai Poros maritim indonesia, bahkan poros maritim dunia. Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu  memudahkan transportasi laut melalui perkapalan dengan pelayanan yang efisien, terjangkau, dan modern. Yang dilayani oleh penyedia jasa dan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing, professional, mandiri dan produktif. Dengan fasilitas pelabuhan memadai diantaranya Pelabuhan Pulau baai, Pelabuhan Malakoni Enggano dan Pelabuhan Lina.

Baca juga : Objek Wisata Danau Gedang dan Sungai Suci Bengkulu

Pelabuhan Pulau baai merupakan pelabuhan terbesar di antara pelabuhan pulau sumatera menghubungkan jalur lalu lintas laut dengan transportasi Kapal perintis KMP Pulo Tello, dengan rute perjalanan Pulau Baai – Pulau Enggano, dua kali dalam seminggu, pada hari selasa dan jumat, Perjalanan Kapal KMP Pulo Tello menghadirkan fasilitas Tempat tidur yang nyaman untuk penumpang beristirahat, mushala, dan kamar mandi yang bersih, dengan fasilitas keamanan yang memadai dan sesuai prosedur seperti sekoci, dan jaket pelampung.

Rute Pulaau baai –Pelabuhan Linau yang dibangun pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 dan telah diuji coba, ditandai dengan penyandaran kapal Perintis KM. Sabuk Nusantara 52, di dermaga baru pada tanggal 24 April 2018. Setelah beroprasi, Pelabuhan Linau Bintuhan akan menjadi gerbang perekonomian Provinsi Bengkulu setelah Pelabuhan Pulau Baai.

Dengan semangat mengembangkan transportasi yang efektif, efisien, dan transparan. Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu terus menggali potensi sumber daya yang ada di berbagai daerah pengembangan sentra-sentra produksi dan pemenuhan terhadap kebutuhan pasar, yang didukung oleh infrastruktur dan sistem transportasi yang memadai serta efisien untuk mendukung kegiatan ekonomi wilayah menjadi lebih maju.

Pembangunan sektor Perhubungan selalu diarahkan pada upaya untuk mengembangkan infrastruktur dan pelayanan, untuk melancarkan mobilisasi barang, penumpang, dan logistik. serta melancarkan akses ke daerah terisolir, terpencil, dan daerah kepulauan, agar dapat meningkatkan akses pelayanan kepada masyarakat dalam menunjang percepatan pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat.