KATA
PENGANTAR
Dengan
menucapkan syukur Alhamdulillah, kami semua dapat menyusun, menyesuaikan, serta
dapat menyelesaikan sebuah makalah yang amat sederhana ini. Di samping itu,
kami mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yan telah banyak membantu
kami dalam menyelesaikan pembuatan sebuah makalah ini, baik dalam bentuk moril
maupun dalam bentuk materi sehinggadapat terlaksana denan baik. Kami, sangat
menyadari sepenuh nya bahwa makalah kami ini memang masih banyak terdapat
kekurangan serta amat jauh dari kata kesempurnaan. Namun, kami semua telah
berusaha semaksimal mungkin dalam membuat sebuah makalah ini. Di samping itu,
kami sangat mengharapkan kritik serta saran nya dari semua rekan-rekan demi
tercapai nya kesempurnaan yang di harapkan di masa akan dating.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………..............…………………………………………………….......................
DAFTAR
ISI………………………….....................……………..………………………………………….................
BAB
1. PENDAHULUAN
1,1. Latar belakang………………………………....................………………………………...…….................
1,2. Rumusan
masalah……………………………………………..................………………..…................….
1,3. Maksud dan tujuan
…………………………………………..……………….................….....................
BAB 2. PEMBAHASAN
2,1. Menulis naskah iklan
radio…………………...............….......................................................
2,2. Menulis naskah drama
radio........................................................................................
BAB
3. PENUTUP
3,1.
penutup........................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………..…....................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Seiring berjalannya
teknologi tidak menghalangi radio untuk fakum di dunia media. Karena radio
punya kelebihan tersendiri tentunya. Jadi untuk bertahan di dunia global yang
modern ini radio tak bolh ketinggalan dengan cara membuat radio menjadi lebih
menarik untuk di nikmati sebagai dunia hiburan. Salah satunya meningkatkan
kualitas program iklan dan drama yang menarik.
1.2
Rumusan masalah
1. bagaimana cara menulis
naskah iklan radio?
2. bagaimana cara menulis
naskha drama radio?
1.3 Maksud dan tujuan
Untuk mengetahui dan untuk dapat
menulis naskah iklan dan naskah drama untuk siaran radio
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 MENULIS NASKAH IKLAN RADIO
Media Radio
adalah satu-satunya di mana copywriter jadi raja, karena di sana kita tidak
membutuhkan art director, film director, dll. Bahkan kalau kita senang kerja di
lapangan, seorang CW tidak membutuhkan producer pula.
Radio Spot
adalah penyampaian pesan singkat dan padat serta langsung pada pokok
permasalahannya. Disajikan satu orang atau lebih dengan memadukan unsur voice/kata, music dan sound effect.
Iklan radio
punya kesulitan tingkat tinggi, karena harus mampu menghadirkan berbagai macam
peran, karakter, suasana, agar matching dengan pesan dan karakter produk.
Tips ketika menulis naskah iklan radio adalah:
focus pada 'one
single message' yang hendak anda sampaikan. Lalu tanyakan kepada diri sendiri:
dengan cara apa, pesan tunggal itu akan sampai kepada audience?? Sampai dengan
cara yang unik, berbeda, memorable, namun tetap relevan dengan tone and manner
of the brand??
Yang penting diperhatikan dalam iklan radio adalah:
1. Usahakan
memiliki opening yang kuat untuk mampu menarik
perhatian
(ingat, orang mendengar radio sambil berkegiatan)
2. Jangan
memakai format yang sudah overused, seperti: slice of life (percakapan dalam berbagai
situasi), melainkan cobalah bereksperimen dengan berbagai macam format monolog, gabungan antara monolog dan
menyanyi, campuran dari Sound effect dengan announcer saja dll.) Pokoknya,
temukan format yang ngga biasa.
3.
Ulang-ulangilah USP produk sebanyak mungkin karena orang
mudah lupa
4. Gunakan
un-expected ending
5. Buat orang
bereaksi (senyum, tertawa, terharu, dll.) - memorable
Menulis script
iklan radio adalah pekerjaan yang menantang
Marketnya yang
sangat luas. Sudah berapa ribu macam radio spot yang saat ini tayang di seluruh
penjuru Indonesia, berapa versi, berapa gaya dan berapa macam bahasa daerah
yang digunakan. Hal ini memaksa kita untuk bisa menemukan ide-ide baru dan
segar yang sangat sulit dicari celahnya di antara rimba belantara iklan spot
radio.
Iklan radio
hanya bertumpu pada kekuatan suara, beda dengan iklan TV yang memadukan sensasi
visual plus suara, serta iklan cetak yang orang bisa menikmati gambar,
sekaligus menikmati ‘suara’ yang diwakili oleh kata-kata
Kebiasaan orang
mendengarkan radio sambil melakukan sesuatu hal yang lain, seperti bekerja,
memasak, belajar, menyetir, dll. sehingga hal ini menjadi tantangan sendiri.
Bagaimana mencuri perhatian mereka yang memang telah terbagi itu? Bandingkan dengan
iklan cetak, di mana orang memang secara khusus sedang ingin membaca, dan
secara mental telah siap menyantap segala informasi yang dihidangkan lewat
bacaan itu.
Untuk bisa
membuat spot iklan radio yang baik, kita harus mempertimbangkan hal-hal di atas
yang merupakan kelemahan-kelemahan media radio.
Namun, hingga
era internet seperti ini media radio masih bertahan sebagai media komunikasi
massa karena sesungguhnya ia memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. Kelebihan
itu adalah:
- bersifat
personal
- lebih
imajinatif
- murah produksi,
murah biaya tayang
- memilik
penggemar yang sangat loyal
- demografi
tertentu
- target
audience-nya sangat spesifik
- lebih bebas
untuk berkreasi karena pengawasan yang relative lebih
lemah (karena
ter-desentralisasi)
Selain itu,
tentu kita harus ikuti segala ‘peraturan’ tentang the art of copywriting
seperti: simple, single minded, out of the box, relevant, hingga ‘breaking the
rule’ itu sendiri
Contoh Iklan :
Iklan produk
Jaka : gubrakkk... (gelas jatuh dan pecah
) ya..pecah..
Sembung : kenapa
ka...??
Jaka : ini gelas baru beli katanya anti
pecah tapi ini baru jatuh sedikit sudah pecah.. hadehh
Sembung :
makanya kalo mau beli gelas beli produk thoyyibul ware.. gelas plastik kualitas
terbaik dan anti pecah.. walaupun pecah ada garansinya lohh
Jaka : waahh keren aku mau dong pake
produk thoyibul ware, tempat kue-kue lebaran ada juga nggak ??
Sembung : ada
dong.. lengkap semua jenis ada. Selain itu thoyyibul ware adalah produk orang
muslim jadi jelas aman dan halal produksinya.
Jaka :kalo gitu
aku mau hijrah produk thoyyibulware deh
Sembung : sipp
*Thoyyibul
ware... halalan wa thoyyiban * terbaik *
2.2 MENULIS NASKAH DRAMA RADIO
Sebelum masuk ke
pembahasan penulisannya, setiap calon penulis drama radio harus paham
karakteristik radio. Tidak semua karakter radio bisa diimplementasikan dalam
drama. Tapi sebagian besar, terutama karakter utama radio, harus menjadi
perhatian serius.
a. Keunggulan
radio terkait drama:
1. Bahasa radio biasanya berakar pada
budaya lisan sebuah masyarakat. Ini sangat menguntungkan karena drama, akan
benar-benar mengangkat budaya lisan tersebut. Sampai saat ini, radio masih
cenderung sangat lokal sehingga drama radio masih sangat efektif dalam
menyampaikan pesan.
2. Radio punya kemampuan tak terbatas
dalam menggugah imajinasi pendengar. Penulis naskah tak perlu khawatir, karena
imajinasi pendengar bisa dieksplor semaksimal mungkin.
3. Radio tidak punya keterbatasan dalam
mengubah waktu dan setting cerita. Tinggal menyebutkan situasinya secara lisan,
pendengar akan langsung membayangkan situasi tersebut. Tanpa harus bersusah
payah seperti televisi atau koran.
4. Radio bisa menjelajahi semua tempat
dan kondisi, bahkan yang belum pernah ada sekalipun, dan tidak ada batasan
untuk itu. Stasiun radio yang paling sederhana pun mampu melakukannya.
5. Ingat! Radio adalah media yang
sangat personal. Sentuhlah hati mereka seintim mungkin.
b. Kelemahan
radio terkait drama:
1. Semua pesan hanya diterima pendengar
melalui telinga. Dan Anda tahu sendiri, telinga punya banyak keterbatasan.
Penulis naskah harus mampu menyampaikan pesan sejelas mungkin dan memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada pendengar untuk berimajinasi.
2. Pendengar hanya menjadikan radio
sebagai secondary medium. Mereka tetap melakukan aktivitas selama menyimak
siaran radio. Jarang sekali ada orang yang sangat berkonsentrasi ketika
mendengar radio. Oleh karena itu, penulis naskah harus mampu menyampaikan pesan
sejelas mungkin. Antara lain dengan pilihan kata yang jelas, sederhana dan
mudah dimengerti. Jangan biarkan pendengar berpikir terlalu lama ketika
menyimak siaran Anda.
3. Radio bisa menawarkan banyak hal,
tapi ada beberapa hal yang tidak mungkin disampaikan secara mendetil. Misalnya
cara memasak sebuah resep, atau cara membedah pasien dalam bidang kedokteran.
Jangan sampai drama berisi hal-hal semacam itu.
4. Semua pesan dalam radio hanya
didengar sekali saja, selintas (heard at once).
Bagaimana
membuat naskah drama yang menarik?
a. Sampaikan karakter sejelas mungkin
dan sesering mungkin. Agar pendengar selalu tahu siapa yang berbicara. Karakter
ini bisa disampaikan oleh dirinya sendiri atau oleh karakter lain. Bisa pula
oleh narator. Sebaiknya, setiap karakter khususnya karakter utama, disampaikan
secara berkala, terutama di awal setiap scene. Karakter ini juga bisa
ditunjukkan oleh suara yang khas/berbeda.
b. Buat naskah yang menarik pada awal
setiap scene atau episode. Sebenarnya, daya tarik ini bukan hanya naskah tapi
juga sound effect atau musik. Tapi, naskah menjadi yang utama, karena berisi
pesan yang jelas.
c. Jangan terlalu banyak pesan inti
yang disampaikan dalam setiap episode/scene. Buat inti cerita yang simpel dan
mudah dicerna.
d. Ulangi beberapa pesan yang penting.
Caranya bermacam-macam. Bisa berupa pertanyaan dari lawan bicara, pengulangan
oleh lawan bicara atau pengulangan dari pembicara.
e. Jelaskan setting drama dengan jelas
dalam setiap scene. Bisa disampaikan oleh narator, oleh para karakter atau
menggunakan sound effect.
f. Sampaikan di awal episode tentang
cerita pada episode sebelumnya secara singkat.
c. Unsur-unsur
drama:
1. Karakter atau para tokoh.
2. Plot/ alur cerita. Setiap drama
seharus berisi konflik, bahkan setiap episode dan scene sebaiknya berisi
konflik.
Biasanya konflik
terdiri dari:
– Konflik batin seseorang dengan
nasib/takdir hidupnya.
– Konflik antar individu.
– Konflik seseorang dengan dirinya
sendiri.
3. Setting.
4. Tema – yang biasanya berisi pesan
moral apa yang disampaikan drama tersebut.
d. Stuktur
drama:
A. Introduction
B. Development (with conflict).
C. Climax.
D. Resolution or denouement.
E. Conclussion.
e. Teknis
cara penulisan naskah drama:
1. Gunakan huruf besar untuk nama
tokoh, sound effect, music, dan aksi para tokoh.
2. Gunakan huruf kecil untuk naskah
dialog para tokoh.
3. Setiap naskah dialog dan sound
effect harus dibubuhi nomor, sesuai dengan urutan waktu.
4. Garis bawahi setiap aksi yang harus
dijalankan oleh editor/operator produksi.
Panduan Menulis
Dialog Drama Radio:
1. Setiap dialog harus tertulis dalam
bentuk naskah yang lengkap, termasuk cara pengucapannya.
2. Dialog harus dibuat senatural
mungkin. (Ingat write the way you talk)
3. Setiap dialog harus cocok dengan
karakter tokoh.
4. Setiap karakter harus mencocokkan
dialog dengan aksi dan situasi.
5. Sebutkan setiap nama karakter lebih
banyak daripada dalam kehidupan sehari-hari.
6. Hindari tokoh atau karakter
berbicara pada dirinya sendiri.
7. Hindari ketidakjelasan pesan. Setiap
pesan harus berisi kejelasan tanpa membutuhkan penjabaran dari kalimat
berikutnya.
8. Jelaskan setiap kondisi yang
diinginkan dari setiap karakter ketika berdialog.
Contoh Naskah Drama:
Kisah Sial Di
Malam Minggu
(Karya kelompok
Warrior FM D3 Penyiaran 2006 Fisip UI – dengan sejumlah editing)
NARATOR: Suasana
malam minggu di taman lawang. Tampak beberapa waria Sedang berdiri di pinggir
jalan. Menunggu kedatangan pria hidung belang.
SFX: SUASANA
MALAM, BUNYI JANGKRIK (FADE UNDER)
MERRY: Aduh
Betty…! malem ini sepi banget ya??? Nggak ada yang cucok gimana gitu…
BETTY: Iya nih
Merry, tumben. Perasaan eike kemaren bisa sampe lima brondong deh. Ngantri di
sindang. Uh, sebel…
SFX: SUARA MOBIL
DATANG (FADE UNDER)
BETTY: Eh Merry,
ada pasien tuh
MERRY: Wow,
boleh tuh.. eh Betty, kita cegat yuk!
SFX: SUARA REM
MOBIL (FADE OUT)
MUSIK: ROMANTIS
(FADE UNDER)
MERRY: Hai
cowok… godain kita dong, kita-kita lagi pada kosong nih..
PRIA: Iiih,
ngapain amat? Mending gue ngejablay sekalian. Ogah banget sama lo, cuma
setengah-setengah!
BETTY: Eh, enak
aja! Siapa bilang kita setengah-setengah?? Kita 60-40 tau!
PRIA: Mau setengah-setengah
kek, mau 60-40 kek! Gue lebih demen sama yang 100% asli tulen! Ogah ah, najis
lo!
MUSIC: ROMANTIS
(FADE OUT)
SFX: SUARA MOBIL
MELAJU (FADE OUT)
MERRY: (DENGAN
SUARA PRIA – MARAH) Woi! Jangan kabur lo!
BETTY: Ya ampyun
Merry, jangan sikap dong, kita kan lagi cari duit. Ntar kalo pada kabur gimana?
MERRY: Sorry bo,
eike lupa! Abisnya eike kesel sih, emosi jiwa! Jutek banget tu lekong, kasar!
SFX: SUARA
SIRINE DARI KEJAUHAN
BETTY: Tunggu
tunggu Merry, lo denger suara itu nggak?
MERRY: Suara apaan
sih, Betty?
SFX: SUARA
SIRINE SEMAKIN MENDEKAT (FADE IN – OUT)
BETTY: Duh,
Merry.. kuping lo korslet ya? Itu suara sirine tau!
MERRY: Masa
sih??
SFX: SUARA REM
MOBIL, PINTU DIBUKA
BETTY &
MERRY: (DENGAN SUARA COWOK – BERTERIAK) Waaaa…!!! Tramtiiiiiib……!!!
Laaaaarriiiiiii……!!!!
PETUGAS TRAMTIB:
(BERTERIAK) Hei kau! Jangan lari kau!!!
MERRY: Ya ampyun
bapak trantib, jangan gila dong.. orang ditangkep masa eike nggak lari sih??
SFX: SUARA
KONYOL
NARATOR: Itu lah
kisah sial Merry dan Betty di malam minggu. Simak kelanjutan ceritanya di hari
dan waktu yang sama. Yang pasti hanya di 102,5 Warrior FM.
Daftar Pustaka
http://ilmubroadcastingradio.blogspot.co.id/2017/11/tips-menulis-naskah-iklan-radio-ilmu.html?m=1/07:00/20/04/2018
https://www.google.com/amp/s/dodimawardi.wordpress.com/2008/05/13/penulisan-naskah-drama-radio/amp/07:00/20/04/2018
https://www.google.com/amp/s/dodimawardi.wordpress.com/2008/08/31/contoh-naskah-drama-radio/amp/07:00/20/04/2018
Komentar
Posting Komentar
Hallo kak, terimakasih sudah membaca, yuk tinggalkan jejak dengan komentar positif ya, semoga hari kk menyenangkan:)